follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Tuesday, April 2, 2013

Ngojay....Curug Mandala





 
(di muat pada Harian Pikiran Rakyat pada 14 April 2013, rubrik Bike to Boseh)


Bandung, 23 Maret 2013

Mendapat ajakan dari Kang Dadan Difa rekan di Group "Nyapedah Ka Mana?" untuk bersepeda ke Curug Mandala, tawaran tersebut langsung saya terima dengan senang hati karena selain lokasi tersebut dekat dengan Bandung juga karena belum pernah bersepeda ke sini.

Rencana perjalanan kali ini akan dipandu oleh Dady Granady salah seorang punggawa dari RBS yang sudah lama saya kenal dan sudah lama tidak bertemu, kami terakhir bertemu di Curug Malela di mana kala itu Kang Dady sedang memandu rekan-rekannya sedangkan saya dalam perjalanan pulang menuju Bandung setelah "Bike Camping" di Curug Malela tepat satu tahun yang lalu.

Hasil jejak pendapat dengan rekan-rekan disepakati untuk bertemu di titik kumpul dibilangan McD Dago tepat pukul 06.00. Dari rumah menuju simpang Dago saya sendiri sudah melakukan pemanasan dengan bersepeda sejauh 11Km.

Kala itu Kang Dady dengan mekanik andalannya Kang Sony sudah hadir berikut dengan empat rekan saya lainnya dan ternyata Pak Chandra Charmdevo dan Mike BAM turut serta dalam trip bersepeda kali ini.

Tak lupa atas saran Kang Dady kami sepakat untuk membawa makan siang karena di Curug Mandala tidak ada pedagang sama sekali dan Kang Sony sudah siap dengan kompor portable-nya berikut dengan kopi untuk menemani santap siang di curug nanti.

Setelah 10 sepeda tertata rapi di pick up langganan untuk loading, kami pun berangkat menuju perbatasan Bandung dengan Subang melalui Dago Bengkok 1 untuk kemudian melalui jalan pintas yang sudah dekat dengan Cikole Lembang hingga berhenti di dekat tugu perbatasan atau tepatnya tugu tersebut pas ketika jalan mulai menurun di kebun teh.

Sebelum perjalanan dimulai, tak lupa kami berdoa bersama agar kami mendapat perlindungan dari Allah SWT agar selamat dan dijauhkan dari mara bahaya selama dalam perjalanan. Sedangkan pengemudi pick up langganan sudah terbiasa untuk trip ini dan nantinya akan menjemput kami di Cagak Subang.

Perjalanan dibuka dengan rute pemanasan dengan jalur aspal yang menurun sejauh 1Km untuk kemudian berbelok ke kiri memasuki kebun teh dengan jalur makadam dan langsung menanjak tajam yang membutuhkan keseimbangan yang sesuai dalam melaluinya.

Kami disuguhi dengan pemadangan kebun teh yang sangat indah dan di kejauhan terlihat Kawah Domas Gunung Tangkuban Perahu. Cuaca pagi ini cukup cerah dan terlihat langit mengharu biru di atas sana. Perlu diwaspadai selain jalur lintasan makadam juga banyaknya persimpangan di kebun teh yang bila salah berbelok malah akan menjauh dari Curug Mandala.

Di beberapa spot setelah melalui beberapa tanjakan, kami isi dengan beristirahat yang diselingi dengan beberapa obrolan ringan juga diisi dengan mengabadikan foto keluarga yang nantinya akan di "share" di "Social Media".

Tepat pukul 11.00 kami tiba di Curug Mandala, setelah menikmati sajian kopi hangat tiba saatnya untuk berenang sebelum dilanjutkan dengan makan siang bersama dan menikmati sajian kopi hangat lagi.

Setelah berkemas dan sebelum meninggalkan Curug kami mengumpulkan sampah yang tersisa untuk menjaga kebersihan dan keasriannya. Jalur berikutnya setelah curug ini adalah single trek tetapi lintasan masih berbatu melalui perkebunan teh.

Cuaca tiba-tiba berubah sangat cepat dari cerah menjadi hujan lebat dan kami sudah siap mengantisipasinya dengan jas hujan yang selalu dibawa di tas kami.

Perlu kewaspadaan dalam melalui lintasan ini selain karena medan yang dilalui berbatu dan saat itu hujan lebat yang mengganggu pandangan, juga lintasan yang tertutup dengan aliran air yang terkadang adalah lubang atau tanah yang menjadi keramik sehingga sangat licin sekali saat dilalui.

Dibutuhkan ekstra ban dalam cadangan bila akan melalui lintasan ini di mana saat itu terjadi empat kali ban bocor termasuk sepeda saya, dan beberapa kali terlihat pesepeda berjatuhan saat melintasi lintasan tanah yang menjadi keramik.

Dikarenakan hujan cukup lebat yang membuat batalnya pesta nanas di kebun milik Pak RT dekat dengan Finish Point, tak lama berselang tampak pick up langganan sudah menanti kami dan dalam kondisi masih hujan kami diloading ke tempat start semula di mana selama perjalanan pulang terasa sangat dingin sekali.

Akhirnya kami berpisah dengan rekan-rekan di simpang dago untuk kembali ke rumah masing-masing dan saya masih kembali harus mengayuh sepeda sejauh 11Km seperti dalam perjalanan pagi tadi menuju titik kumpul.



































































  

  







   
Share On:

0 comments: