follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Tuesday, August 27, 2013

Melintasi 2 Bukit ( Talita & Aquilla), Cianjur






Cianjur, 24 Agustus 2013

Cerita perjalanan ini dimulai karena pada hari ini saya harus mengantar orang tua kembali ke kota Cianjur dari Bandung yang pada akhirnya tidak bisa turut serta bergabung pada acara Halal Bike Halal yang diadakan oleh komunitas C-Pinterkojak.

Secara kebetulan juga 14 rekan pesepeda dari Bandung ingin bersepeda ke Bukit Aquilla Cianjur yang mana  kami harus berembuk dengan rekan-rakan Aquilla Cianjur MTB untuk lintasan yang akan dilalui. Saya sendiri pernah mendengar kalau rekan-rekan Cianjur sempat survey ke lintasan Jambu Batu di daerah Ciloto.

Atas pertimbangan rekan-rekan yang belum pernah menikmati lintasan bukit Aquilla dan saya sendiri kepingin sekali bersepeda melalui lintasan Jambu Batu, akhirnya saya berbincang dan bertanya apakah melintasi 2 bukit tersebut dapat dilalui dengan bersepeda dalam satu hari? melalui sambungan telpon selular pertanyaan saya dijawab "Ya" dari lawan bicara saya yaitu Kang Apu. 

Kesepakatan dibuat untuk bertemu langsung di tikum (titik kumpul) di Ikan Bakar Cianjur dekat pertigaan jalan yang menuju arah Cipanas pukul 08.00, rupanya rekan-rekan dari Bandung sudah tidak bisa menahan rasa laparnya karena belum sarapan ketika melihat pedagang bubur Cianjur dekat toko-toko manisan. Akhirnya saya dan rekan-rekan yang sudah tiba terlebih dahulu kembali menunggu sambil diselingi obrolan akan perjalanan yang pernah kami lakukan di waktu lampau dan trip bersepeda mendatang.

30 menit waktu berlalu akhirnya rekan-rekan dari Bandung pun tiba. Tak disangka dan tak diduga dari 14 pesepeda yang tiba terlihat wajah yang saya sudah kenal ternyata salah seorang saudara saya yang sudah lama tidak bersua turut serta pada trip kali ini.

Kendaraan loading pun akhirnya dimuat sepeda-sepeda dan disusun dengan rapi sedangkan para pengendara sepedanya dengan menggunakan angkot sewaan menuju tempat start di Bukit Talita di Ciloto. Lalu lintas pagi itu cukup lenggang sehingga terasa sangat singkat waktu tempuh antara kota Cianjur menuju tempat start.

Start kami mulai pada pukul 10.00 dengan melalui lintasan aspal pedesaan sebelum memasuki single trek memasuki kebun teh yang dinaungi oleh langit yang mengharu biru pada pagi itu dan teriknya matahari yang setia menemani perjalanan bersepeda kami. Terlihat sangat jelas di kejauhan Gunung Gede dan Pangrango tanpa dinaungi awan putih sedikit pun.

Terjawab sudah mengapa oleh rekan-rekan Cianjur menyebut lintasan ini, lintasan Jambu Batu karena kami melalui turunan yang tajam dan berliku melalui kebun pohon buah jambu batu dan rejeki kami pula yang kala itu bertemu petaninya dan menawarkan ke kami beberapa buah jambu yang dipetik langsung dari beberapa pohon di kebunnya.

Perjalanan kami lanjutkan dan kali ini melalui perkebunan sayur sebelum memasuki pedesaan dan tiba di daerah perempatan antara Cipanas dan Taman Bunga Nusantara, perjalanan mendaki "on road" dimulai hingga menuju Bukit Aquilla.

Rasa dahaga karena kepanasan membuat kami setiap bertemu warung harus berhenti sejenak sekedar untuk memeriksa apakah persediaan air masih cukup atau tidak untuk menghindari "dehidrasi" di tengah perjalanan yang masih jauh menuju finish di jalan By Pass kota Cianjur.

Sambil menunggu rekan-rekan lain yang tertinggal di belakang, kami berfoto sejenak sebelum memasuki turunan tajam khas Bukit Aquilla. Saya sempatkan juga mengisi battery video camera yang tiba-tiba habis melalui battery portable. Sudah menjadi target saya untuk merekam video di turunan panjang dan curam ini agar bisa dilihat oleh rekan-rekan pesepeda yang lain. Sesuai dengan moto "Just Ride and Share"

Kami tiba di desa pertama setelah turunan ini dan makan siang di warung terdekat yang mana pemilik warung sempat panik karena nasi yang sudah dimasak tidak cukup untuk meladeni rasa lapar para pesepeda sehingga harus meminjam nasi dari para tetangga di sebelah rumahnya.

Saya dan salah seorang rekan sempat tersesat ketika melalui lintasan tunggal di antara pohon-pohon pinus dan baru sadar ketika Kang Apu menghubungi saya untuk mengetahui keberadaan kami yang ternyata posisi kami malah sudah cukup jauh dari lintasan normal yaitu di pertigaan antara desa Kotawaringin dan Pawati.

Hari semakin sore di mana matahari sudah condong di barat sana dan sudah tidak terasa menyengat ditubuh kami tetapi kami masih disuguhi beberapa lintasan tunggal di antara pohon-pohon yang rimbun dan diselingi dengan sawah-sawah yang menghijau juga melintasi beberapa jembatan yang terbuat dari bambu yang dianyam sangat rapi.

Perlahan kami melalui jalan-jalan di gang perumahan penduduk dan di kejauhan Adzan Maghrib berkumandang yang membawa kami tiba di jalan raya yang tembus ke jalan Rumah Sakit yang akhirnya membawa kami tiba di tempat titik kumpul awal pagi tadi. 

Alhamdulillah pada hari ini kami bisa menikmati keindahan alam di seputaran Cianjur lagi.

Lintasan detail berikut file gps (*.gpx) bisa dilihat di:























































































Share On:

0 comments: