follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Thursday, November 29, 2012

Video: Sekilas Trek Palintang - Genteng - Kiara Payung

Di sini saya mencoba memberi gambaran trek ini melalui video.
Saat itu hujan lebat baru saja turun yang membuat beberapa spot menjadi licin saat dilalui.

Perjalanan dan cerita mengenai trek ini juga sudah pernah saya tulis pada postingan di blog ini sebelumnya, mangga silahkan untuk dibaca.


Yogi Sunardi
Penikmat Sepeda & Fotografi.
Share On:

Wednesday, November 21, 2012

Piknik Keluarga Ke Pulau Sepa

f11 ISO200 15mm 67Sec

Saat melihat kalender di bulan September, saya baru sadar bahwa akan ada long weekend di bulan November yaitu tanggal 15 sampai dengan 18, 4 hari euy.

Sempat ngobrol sama beberapa teman untuk mengulang trip sepeda ke Cidaun di tanggal tersebut dengan rencana menginap di desa bila waktu Maghrib telah berkumandang. Pada tahun 2009 saya sempat ke Cidaun nonstop dari jam 06.00 dan finish pukul 23.00 di bawah guyuran hujan, unforgettable story.

Mendapat info dari teman bahwa dirinya harus dinas ke luar negeri sehingga trip remedial ke Cidaun di skip untuk sementara waktu.

Akhirnya saya dan keluarga putuskan untuk berlibur bersama, saya menjelajah dunia maya untuk mencari airline ke beberapa destinasi dari Bandung rupanya sudah pada penuh dan walaupun tersisa harganya sudah melambung tinggi.

Setelah diskusi keluarga dari beberapa opsi dari dunia maya, kami sepakat untuk piknik ke Pulau Sepa. Pulau tersebut terletak di 35Km Utara Jakarta tepatnya di salah satu gugusan kepulauan seribu. Perjalanan dapat ditempuh dengan kapal cepat dari Pantai Marina Ancol.


Kami berangkat dari Bandung setelah Sholat Subuh dengan harapan bisa tiba di Marina Ancol sebelum jam 07.00 karena menurut jadwal, kapal kami akan berlabuh tepat pukul 07.30. Pagi itu tol Cipularang dan Cikampek cukup lengang sehingga kami cukup membutuhkan waktu 2 jam dari Bandung untuk tiba di Marina Ancol.





Tiba di Marina Ancol kami mendapati agen perjalanan kami dekat dermaga 16 masih tertutup rapat, rupanya kami tiba kepagian dari office hour mereka. Tak apalah menunggu sambil menikmati sarapan yang telah kami siapkan dari Bandung sebelumnya.

Kami baru mengetahui bahwa cukup banyak kantor agen perjalanan di jalan Lodan Marina Ancol yang menawarkan destinasi tidak hanya ke kepulauan seribu tetapi juga melayani ke seluruh Indonesia.
 



Akhirnya agen perjalanan kami buka juga dan kami menukarkan form konfirmasi yang telah mereka kirimkan melalui email setelah kami membayar 50% dari seluruh biaya perjalanan yang disepakati. Sebelum berangkat kami tinggal membayar sisanya, biaya perjalanannya sudah termasuk tiket kapal cepat pulang pergi makan 4x di pulau Sepa dan penginapan.

Kapal "Sepa 4" telah bersandar di dermaga 19, sambil menunggu keberangkatan kami dan keluarga memperhatikan bahwa ada keluarga yang akan berangkat dengan membawa anjing kesayangannya.  Waduh kami sekeluarga juga "Cat Lover" tapi ya 4 kucing kami ditinggal di Bandung saja.

Kapal kami berlabuh tepat pukul 07.30, laut saat itu cukup tenang dan cuaca cukup cerah dan saya perhatikan dari gadget bahwa kapal perlahan menambah kecepatan sampai mencapai top speed di 41.6Km/jam.

Letak kursi di kapal mirip sekali dengan letak kursi di bis Primajasa AC bisnis jurusan Lb.Bulus ke Garut atau Tasikmalaya.

Di muara pantai utara Jakarta banyak sekali sampah yang turut berlabuh yang membuat kami berhenti sampai 3 kali karena baling-baling mesinnya tersangkut sampah dan harus dibersihkan terlebih dahulu.


Menjelang pukul 09.15 kami tiba di pulau Sepa dan di dermaga kami perhatikan bahwa pulau Sepa dikelilingi pasir yang putih dan di sebelah kiri dermaga terdapat counter untuk penyewaan alat-alat untuk water sport.
 
Saat check in kami di suguhi welcome drink ala kadarnya, front office ini menghadap ke pantai sebelah barat sedangkan kamar kami langsung menghadap ke pantai sebelah selatan.

Kamar yang kami ambil kelas Penyu dengan 1 large bed dan 1 single bed berikut 1 dengan extra bed.

Begitu tiba di kamar anak kami yang paling kecil sudah tidak sabar untuk snorkling, dan saya katakan untuk keliling lokasi atau orientasi penginapan terlebih dahulu.



                                                                                Saat orientasi ke belakang penginapan saya sempat terhenyak melihat  seekor komodo yang sedang mengais makanan. Saya segera konfirmasi ke petugas yang ada apakah benar itu Komodo. Petugas itu tersenyum dan menjelaskan bahwa itu adalah biawak tetapi bila berjumpa dengan manusia mereka akan pergi menjauh.

Tak jauh dari situ kami menemukan pula seekor burung yang besar di dalam kandangnya.  Kasihan juga tidak memiliki teman.



Peralatan snorkeling bisa disewa di Gureila Dive Center di Pulau Sepa, sekalian juga saya tanya untuk biaya 1x diving di sana. Mereka menanyakan sertifikasi diving saya, setelah saya tunjukan mereka menjelasakn paket yang tersedia berikut BCD,Regulator dan tank berikut Dive Master total cost yang saya keluarkan sempat membuat saya galau juga dan lagian saya pernah diving juga di bulan Maret 2012 yang lalu di seputaran Papa Teo, Pulau Kelapa dan dua tempat yang lain di sekitar situ.

Kami snorkling di depan penginapan sampai waktu makan siang nyaris terlewat saking asiknya menikmati pemandangan bawah laut di sana.

Makan siang kami di pinggir pantai sambil menikmati live performance band yang membawakan lagu-lagu top forty diselingi semilir angin laut yang berhembus.

Setelah Isoma acara berikutnya tetap snorkeling lagi sampai sore diselingi dengan foto-foto ke beberapa spot yang ada. Saat menjelang sunset tidak terlalu jauh saya lihat beberapa ekor lumba-lumba sedang menari-nari barangkali sekedar melihat atau menyapa kami di pinggir pantai.

Setelah sunset berlalu saya mencoba teknik fotografi long eksposure di sisi pantai sebelah Selatan.

Begitu pula dengan malam harinya karena cuaca lumayan cerah, saya mencoba merekam jejak bintang di langit kepulauan Sepa.

Di pulau Sepa terdapat juga penangkaran penyu tetapi tidak sebanyak bila dibandingkan dengan yang ada di pulau Pramuka.

Hari berikutnya kami lanjutkan dengan snorkeling dengan menyewa kapal ke  Karang Atol dan pulau Fliper. Karang atol adalah laut dangkal yang dasarnya berpasir putih dan dikelilingi dengan laut yang dalam. Sedangkan Pulau Fliper dulunya merupakan penangkaran lumba-lumba dan Alhamdulillah sudah tidak digunakan lagi. (tanya kenapa?)

Setelah selesai acara pamungkas kami tutup dengan kano di pinggir pantai, lumayan menguras tenaga juga dengan bolak balik antara dermaga satu ke dermaga lainnya. Tak terasa waktu mendekati waktu Sholat Jumat yang membuat kami untuk segera mengakhiri water sport tersebut.

Akhirnya tepat pukul 14.00 kami harus memberi salam perpisahan kepada nyiur melambai di sana untuk kembali ke Marina Ancol.
































































f22 ISO200 16mm 9Sec












































Share On: