follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Tuesday, October 29, 2013

All Mountain: Pangalengan - Hutan Citando - Ranca (Garut)

 

Pangalengan, 26 October 2013

Merasakan cuaca yang masih terasa cukup terik saat mengayuh sepeda di seputaran Bandung saat ini membuat kami untuk mencoba mengalihkan kegiatan bersepeda kami ke arah Selatan Bandung tepatnya Kota Pangalengan.

Didaulat untuk mencari lintasan bersepeda di sana akhirnya saya menghubungi salah seorang rekan dari Wayang Windu Gowes Club, pada awalnya kami minta untuk dikawal melintasi Perkebunan teh Kertamanah dilanjutkan ke Perkebunan teh Malabar kemudian ke Cirahong menyusuri lokasi rafting dan Cileunca untuk kemudian menuju Perkebunan teh Dewata dan berakhir di Ciwidey.

Rekan kami yang akan mengawal yaitu Kang Tatang malah menawarkan rute "All Mountain" dari Perkebunan teh Kertamanah lanjut ke Sukaratu, Cibolang, Pasir Yunghun untuk kemudian masuk ke dalam Hutan Citando dan akan finish di desa Ranca Garut dengan total jarak 25Km.

Pada awalnya beberapa rekan saya dari Jakarta akan ikut hadir dalam kegiatan bersepeda ini tetapi karena adanya tugas dari kantornya untuk dinas ke luar kota akhirnya mereka batal hadir. Beberapa rekan juga mengundurkan diri untuk turut serta saat mendekati hari keberangkatan. Peserta yang tersisa hanya 10 pesepeda saja.

Bila peserta lebih banyak maka beban biaya perjalanan bersepeda ke luar kota bisa menjadi lebih murah atau "Sharing Cost" karena ke daerah ini butuh kendaraan pick up untuk antar dari Bandung ke Pangalengan dan jemput kembali dari Ranca (Garut Selatan) ke Bandung kembali.

Kami berangkat dari Bandung dari bilangan Buah Batu pukul 06.00 dan singgah di Cikalong setelah melewati Banjaran untuk sarapan pagi dan sesuai informasi dari rekan Pangalengan bahwa kami harus membawa bekal nasi untuk makan siang di hutan Citando.

Kami melanjutkan perjalanan menuju Pangalengan dan berbelok ke kiri ke arah Cinirwan untuk menuju tempat start bersepeda di perkebunan teh Kertamanah dekat dengan Wayang Windu Geothermal. Di titik start yang telah direncanakan ini kami bertemu dengan Kang Tatang dan temannya yang akan memandu kami hingga finish.

Kang Tatang memberi instruksi dan gambaran sepintas atas lintasan yang akan dilalui kepada kami semua. Setelah doa dipanjatkan oleh kami perjalanan dimulai dengan menyusuri jalur pipa geothermal yang akhirnya membawa kami ke Sukaratu dan di Cibolang kami berbelok ke kanan memasuki lintasan tunggal Pasir Yunghun.

Perjalanan mulai mendaki dan berliku di antara perkebunan teh hingga memasuki batas hutan Citando dan menemukan satu-satunya warung di sini yang dimanfaatkan kami beristirahat sejenak sambil menikmati teh manis dan makanan ringan yang dihidangkan oleh Ibu pemilik warung. Kami sempat bergantian dengan pekerja pengumpul perkebunan teh karena memang warung ini hanya satu-satunya dan jauh di batas antara Hutan dan Perkebunan Teh.

Lintasan kering dan masih agak menanjak menyapa kami saat memasuki hutan Citando yang dinaungi pepohonan yang rimbun hingga pada akhirnya tiba saatnya lintasan menurun itu pun hadir di depan mata kami dan dengan segera tanpa basa basi lagi kami melaluinya, harap berhati-hati karena ada beberapa drop off yang tertutup oleh rerumputan. 

Belum terpuaskan dengan lintasan yang menurun tiba saatnya bagi kami untuk menikmati makan siang dengan nasi timbel yang sudah ada di dalam ransel kami. Salah seorang dari kami membawa peralatan kompor kecil untuk membuat kopi. "Cokpis" atau Cocok Pisan keluar dari pembicaraan rekan-rekan untuk menikmati Kopi setelah makan di tengah Hutan Citando.

Lintasan mulai terlihat basah dan licin saat kami mulai melanjutkan perjalanan, beberapa drop off akar hingga batu mulai menyapa kami belum lagi tumpukan dedaunan yang menambah licinnnya lintasan saat itu. Halimun pun mulai turun menyelimuti Hutan Citando seakan tidak mau kalah menyapa kehadiran kami di sana.

Ada satu lintasan di sana yang membutuhkan kerjasama kelompok di mana kami harus berjajar untuk meng estafetkan sepeda-sepeda kami karena lintasan yang menurun tajam, tidak gowesable dan licin sekali. Ada beberapa lintasan yang bercabang yang tidak boleh salah dalam memilihnya.

Lintasan masih licin dan halimun masih menemani kami saat kami mulai memasuki perkebunan dan areal persawahan pedesaan. Sepintas saya menyempatkan diri untuk melihat alat pengukur jarak terlihat hampir 9Km lintasan tunggal Hutan Citando ini.

Terlihat di kejauhan kendaraan penjemput kami seakan melambaikan ke arah kami untuk menyapa bahwa kami sudah tiba di Finish tepat pukul 16.30 di desa Ranca (Garut).
Desa Ranca letaknya di lembah dan saat kami dimuat pulang menuju Pangalengan terlihat tanjakan-tanjakan yang sangat curam dan berbatu hingga pertigaan bila ke kiri akan menuju Bungbulang, Cisewu sedangkan kami berbelok ke kanan menuju Situ Cileunca, Pangalengan dan kembali ke Kota Bandung.

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan saat kami tiba kembali di kota Bandung serta telah diberi cuaca yang bagus hari ini tidak hujan dan tidak panas sesuai dengan harapan kami saat merencanakan perjalanan bersepeda ke sini.

Melalui Hutan Citando jadi mengingatkan saya saat bersepeda ke Hutan Londok antara Ciwidey ke Cidaun pada tahun 2009 hanya bedanya Hutan Citando lintasannya masih lebih baik karena tidak ada ojek motor yang melaluinya dan kesamaannya adalah sama-sama dinaungi oleh halimun yang membuat nuansa berbeda saat melaluinya.

Route for this trip can be downloaded the *.gpx file on:

















































































































 







Share On: