follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Tuesday, December 31, 2013

Sanghyang Taraje Garut, Gowes Bareng Tutup Tahun 2013






Garut, 29 December 2013

Di penghujung tahun 2013 ini, Alhamdulillah kami 14 goweser dari Bandung bisa datang dan bersilaturahmi mengunjungi rekan-rekan goweser di Garut dan bersama-sama gowes bareng ke Air Terjun Sanghyang Taraje. Saya pribadi pernah mendengar keindahan pemandangan di air terjun ini setahun yang lalu tetapi belum ada kesempatan saja untuk bisa mengunjunginya.

Rencana awal trip bersepeda ke Garut ini adalah di awal bulan December tetapi rekan-rakan KGC pada tanggal tersebut melaksanakan kegiatan Bike Camping ke Gunung Karacak sehingga kami harus menunda perjalanan ke rute ini.

Tidak seperti biasanya juga kami melaksanakan kegiatan bersepeda ini di hari Minggu karena beberapa rekan ada yang tidak bisa berangkat bila diadakan hari Sabtu sehingga kami menggeser ke hari ini agar semua anggota bisa gowes bareng menutup tahun 2013.

Seperti yang sudah-sudah seminggu sebelum keberangkatan kami menghubungi Kang Deny dari KGC MTB Garut untuk rute, transportasi dan akomodasi saat kami melaksanakan kegiatan bersepeda ini. Kami sepakat bertemu di komplek perumahannya Kang Deny antara Kota Garut ke arah Bayongbong.

Kami berangkat menggunakan empat kendaraan roda empat dari bilangan Buah Batu pukul 05.00 kala itu dan perlahan memasuki gerbang tol Buah Batu menuju Cileunyi. Kami sepakat berangkat pagi untuk menghindari kepadatan di Rancaekek dan ternyata benar saja saat kami melintasinya sudah terjadi kepadatan mungkin karena memang saat itu sedang musim liburan akhir tahun.

Tiba di kota Garut kami langsung menuju titik pertemuan dengan rekan-rekan Garut untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju Cikajang dan berbelok kanan ke arah Bungbulang, Truk kami berhenti di tempat start di Afdeling kebun teh Cisaruni.

Menurut kang Deny untuk pemanasan kami akan turun melalui jalan aspal yang membelah perkebunan teh Cisaruni hingga memasuki Cisadaan, di sini kami membungkus nasi untuk dinikmati saat kami tiba di air terjun Sanghyang Taraje.

Di Cisadaan kami berbelok kanan sedangkan lurus adalah bila hendak ke Bungbulang, lintasan dari Cisadaan menuju Sanghyang Taraje di beberapa lokasi adalah makadam yang menurun untuk selanjutnya jalan desa yang menurun curam sehingga diperlukan ekstra kehati-hatian dalam melaluinya.

Cuaca kala itu cukup panas hingga kami harus sesaat menepi sejenak sekedar untuk rehat sejenak dan menghilangkan dahaga juga sekedar mengambil beberapa gambar di tebing berbatu atau mengabadikan beberapa rekan yang memang saat itu tertinggal di belakang. Walaupun tertinggal rekan sweeper dari KGC Garut selalu siap menemani hingga re-grouping kembali.  

Tepat pukul 11.00 kami tiba di lokasi Air Terjun Sanghyang Taraje, debit air di sini cukup deras dan cukup membuat kabut dari uap air yang dihempaskannya. Terlihat juga pintu air di sini yang dialirkan menuju sawah-sawah di sekitar air terjun ini.

Tak lupa kami membuat foto keluarga di depan air terjun ini. Puas mengabadikan indahnya air terjun dengan camera, kami melanjutkan dengan Isoma (Istirahat Sholat dan makan siang) di sini sebelum kami melanjutkan perjalanan kembali.

Rute setelah Air Terjun ini masih berupa jalan yang menurun dan di beberapa tempat masih berbatu hingga kami bertemu pedesaan, mulai dari pedesaan ini jalan mulai mendaki sangat tajam. Walaupun lintasan berupa aspal namun cukup licin karena pasir yang melumuri permukaan jalan yang baru di aspal baru tersebut. Melalui lintasan ini menguras energi kami hingga pada akhirnya membawa kami tiba di Pakenjeng.

Di Pakenjeng kami beristirahat sejenak dan berdiskusi untuk kelanjutan bersepeda menuju kembali ke Kota Garut karena lintasan yang mendaki tajam menuju Cisadaan dan Cikajang. Kami dari KGE memutuskan untuk loading kembali sedangkan rekan-rekan dari KGC melanjutkan dengan bersepeda menuju kota Garut.

Pekerjaan loading membutuhkan waktu hampir 1 jam lamanya belum lagi melalui jalan yang berlubang menuju Cisadaan yang pada akhirnya kami tiba di rumah Kang Deny terpaut 1 jam lebih lama dibandingkan rekan-rekan dari KGC. 

Di rumah Kang Deny kami telah dinanti oleh nasi liwet peda, sambal Cibiuk, ayam bumbu kecap dan tahu tempe yang telah disajikan oleh Istri Kang Deny. Menurut kami lebih baik tidak usah mencobanya bila pada akhirnya malah akan membuat ketagihan apalagi dengan Sambal Cibiuknya.

Tepat pukul 20.00 kami pun berpamitan pulang untuk kembali ke Kota Bandung. Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan goweser Garut sudah membawa kami mengunjungi Air Terjun Sanghyang Taraje.

Pada kesempatan ini pula kami dan yogisunardi.blogspot.com mengucapkan:

 "Selamat Tahun Baru 2014, Sukses dan Sehat Selalu"
 





























































































































  




Share On: