follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Tuesday, August 16, 2016

Paris Dalam Dua Hari, di Hari ke 10 & 11














Paris, 12 & 13 April 2016


Kesampaian juga untuk menggunakan kereta super cepat TGV Lyra menuju kota Paris dari Zurich Hbf. atau dalam announcement atau jadwal pada display di stasiun sering disebutkan "TGV nach Paris".


Dengan top speed yang sempat ter-capture di 320 Kpj sebelum memasuki kota Dijon Ville, bila speed TGV tidak melebihi 300 Kpj maka kecepatan kereta saat itu tidak akan tertera pada display di dalam gerbongnya.

Walau dengan kecepatan yang saat ini belum dapat dirasakan pada kereta api di sini tetap saja terasa bosan karena Zurich ke Paris Gare de Lyon, TGV 9222 yang berangkat pukul 13.34 harus menempuh 4 jam lamanya.

Tiba di stasiun Paris Gare de Lyon yang terletak di luar kota Paris dan merupakan stasiun khusus TGV itu dan terlihat di kiri kanan kami kereta-kereta TGV berjajar rapi dan dengan siap mengantar ke tujuan ke kota-kota di benua biru ini.

Di sini saya tidak bisa mengabadikan foto melalui lensa camera karena saat itu terasa sangat padat sekali orang-orang yang berlalulalang menuju Keretanya masing-masing dan saya sibuk memperhatikan koper bawaan supaya tidak bertabrakan dengan koper-koper milik orang lain yang berseliweran belum lagi harus memperhatikan arah atau lambang M untuk menuju Metro atau Kereta Api bawah tanahnya yang akan membawa kami ke Penginapan kami.

Cukup sulit untuk bertanya pada orang di sini yang mengerti bahasa Inggris sekedar bertanya arah menuju Chatlet untuk berpindah Metro untuk melanjutkan Metro no.4 menuju Mairie de Montrouge. Rupanya stasiun Metro di kota Paris ini bertingkat 2 atau 3 ke bawah tanah karena jurusannya banyak sekali dan saat itu waktu pulang kantor sehingga padat sekali dan kami membawa koper-koper yang harus fokus supaya tidak mengenai orang-orang hingga harus naik turun tangga karena terkadang Ekskalator tidak tersedia.

Sedikit kaget juga melihat hiruk pikuknya kota Paris ini dimana di dalam terasa padat mirip Commuter Line di Kota Jakarta hingga lalu lintas jalan yang terlihat macet dan saling serobot layaknya kota Jakarta, belum lagi para pengendara selap-selip diantara mobil-mobil tetapi mereka tetap menghargai para pejalan kaki dan berhenti di belakang garis stop pada setiap traffic light.

Rupanya penginapan kami lebih dekat bila kami saat menaiki Metro No.4 turun si stasiun Porte de Orleans, semangat tinggi tetap harus terjaga saat menyadari hal tersebut walaupun rasa cape, kesal selalu menghantui bila travelling tanpa travel guide.

Malam harinya kami hanya jalan-jalan dan  makan malam di dekat hotel saja dengan pertimbangan kami masih memiliki waktu 2 hari untuk meng-explore kota Paris ini.


Esok harinya setelah makan di Hotel kami menaiki Metro menuju Chatlet, oh iya biaya 1x Metro hingga puas ke semua jurusan dengan catatan tidak keluar stasiun yaitu Euro 1.5. Di Chatlet kami mencari kantor Bis City Tour untuk keliling Kota Paris hingga sore hari.

Biaya Bis City tour di kota Paris terbilang cukup mahal dibandingkan dengan di Kota Berlin Jerman atau di Kota Vienna Austria sekalipun. Sekali lagi The Show Must Go On dan toh bila harus nyambung-nyambung menggunakan Metro kami harus berjalan keluar masuk stasiun dan sudah pasti menguras energi tentunya.

Tujuan kami pertama mengambil rute City Tour yang akan melalui Stasiun kereta api Gare du Nord, mengapa hal ini kami pilih karena dengan pertimbangan hari masih pagi dan sebagai orentasi kami esok harinya karena kami akan melanjutkan ke Brussel.

Cukup lama kami di Stasiun ini karena kami harus bertanya sana sini untuk mencari letak ruang penyimpanan koper agak tersembunyi di bawah stasiun yang memang saat itu sedang di renovasi. Rencananya pada esok pagi kami dari hotel dengan menggunakan Metro akan langsung ke Gare du Nord ini sekedar menyimpan koper, jalan-jalan lagi kembali ke Stasiun ini untuk melanjutkan dengan kereta api Thalys ke kota Brussel.

Selesai orientasi di sini kami menunggu bis city tour yang berbeda tujuan dengan yang pertama untuk kembali mengelilingi Paris hingga melalui Musee de Louvre, Nothre Dame, Arc de Triomphe, Eiffel Tower sudah pasti dan yang lainnya hingga berakhir di Pusat Perbelanjaan  Galeries Lafayette.


Saking asyiknya kami terlupa untuk makan siang dan kami putuskan untuk makan dulu dekat Galeries itu untuk kemudian kembali menggunakan Metro menuju Porte de Orleans dan jajan kue de Crepes sebelum kembali menuju hotel pukul 20.00. 

Keesokan harinya kegiatan mendorong-dorong koper kembali harus dilakukan seperti biasanya setelah satu hari libur tidak melakukannya. Menggunakan Metro kami menuju stasiun Gare du Nord untuk simpan koper di Locker Room untuk kemudian saya dan Daffa berpisah menuju Paris Saint Germain / Le Parc des Princes Stadium di luar kota Paris.

Berhubung menuju tempat Locker Room kami harus melalui Sortie (pintu keluar) maka saat akan menuju Stadium kami harus membeli kembali tiket Metro lagi. Kami akan bertemu lagi di dekat Locker Room pada pukul 15.00 karena kereta berikutnya akan berangkat pukul 15.50 menuju Bruxxels Midi Belgia.

Cheers.






















































































































Share On: