follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Wednesday, October 31, 2012

Kegiatan Bersepeda di Perusahaan


(di muat pada Harian Pikiran Rakyat pada 09 Desember 2012, rubrik Bike to Boseh)

KEGIATAN BERSEPEDA DI PERUSAHAAN

Sabtu lalu 27/10/2012 saya mendapat kan undangan dari Wayang Windu Gowes Club (WWGC) untuk ngaboseh bareng 50 bikers dengan menempuh rute on road (aspal) dari Sumedang menuju Subang.
WWGC sendiri merupakan kelompok bersepeda yang didirikan tahun 2005 oleh pelopornya Bapak Paul Taylor, Bapak Budhi Satrio dan Bapak Dokter Soedarmadji di perusahaan geothermal yang berlokasi di Wayang Windu Pangalengan.

Pada kurun waktu tersebut bermunculanlah penggiat sepeda mulai dari karyawan sampai dengan pekerja dari pihak ketiga perusahaan yang akhirnya bisa mencapai puluhan pesepeda. Adik saya yang juga pegawai di perusahaan tersebut akhirnya juga tertular virus bersepeda itu yang pada akhirnya menjangkiti saya juga.
Saat itu kegiatan bersepeda diperusahaan rutin dilakukan tiga sampai dengan empat kali dalam satu tahun dengan rute mulai dari on road seperti trip ke Pangandaran, Ranca Buaya, Cidaun, Gunung Halu, Waduk Cirata, Kawah Drajat Garut, Lintas Gn.Papandayan, Pantai Santolo Garut sampai dengan off road di seputaran Pangalengan juga Kiara Payung ke Maribaya.

Sebelum dilaksanakannya trip bersepeda ini biasanya penitia melakukan survey terlebih dahulu apakah treknya gowesable atau bisa dilalui dengan sepeda juga lokasi kuliner untuk makan siang sampai dengan penginapan untuk trip yang jauh seperti ke Pangandaran, Ranca Buaya dan Santolo.

Dikarenakan rute yang ditempuh rata-rata mencapai puluhan Kilometer dan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) juga Safety perusahaan maka kegiatan perjalanan bersepeda selalu didukung kendaraan operasional untuk antisipasi bila ada goweser yang terluka, kelelahan dan perbekalan sampai dengan tim mekanik bila ada sepeda yang mengalami kerusakan di tengah perjalanan.

Trip WWGC sabtu lalu di mulai pukul 08.00 dari pelataran parkir wisata Gunung Kunci kota Sumedang akan menempuh jarak 50Km menuju kota Subang. Setelah sebelumnya dilakukan briefing dari ketua panitia, senam pemanasan dan tidak lupa untuk berdoa bersama.

50 pesepeda berangsur mengayuh sepedanya melalui jalan-jalan pinggiran kota Sumedang, cuaca pagi itu mendung dan udara terasa sejuk karena Jumat malam kota Bandung sampai kota Sumedang rata terguyur hujan.

Ada yang menarik perhatian saya di mana ada seorang peserta yang memboncengi anaknya dalam perjalanan itu, semoga menjadi pengenalan dan menarik bagi anaknya ke dunia bersepeda. Tak lama berselang kami disuguhi sawah-sawah yang menghijau di kiri kanan kami. Sambil menikmati keindahan perjalanan kami, tak lupa saya mengabadikannya melalui kamera sebagai kenangan di kemudian hari.

Pada perbatasan antara kota Sumedang dan kota Subang kami secara tidak sengaja bertemu iring-iringan kegiatan seni budaya “Kuda Renggong” yang mana Pak Esuh sang Ketua Panitia trip ini menjelaskan bahwa kegiatan seni ini dilakukan untuk membawa keliling anak-anak terlebih dahulu yang mana pada akhirnya anak-anak tersebut akan dikhitan, anak-anak tersebut menaiki kuda yang kami perhatikan kuda-kuda tersebut seakan menari dengan melompat-lompat kecil dan berjalan perlahan sambil diiringi musik yang dilantunkan oleh tim pengiring di belakang kuda-kuda tersebut.

Setelah iring-iringan tersebut berlalu kami disuguhkan tanjakan-tanjakan yang berliku-liku sebelum terbayarkan dengan jalan yang menurun dan berliku sehingga kami harus waspada dan tetap berhati-hati.
Sebelum memasuki daerah Kaso Malang Subang jalan mulai mendaki lagi dan pemandangan di kiri kanan kami saat itu adalah perkebunan nanas dan perkebunan teh, cuaca tengah hari itu mendung sekali yang membuat kami bertanya dalam hati apakah jas hujan semalam tidak terlupa saat kami mempersiapkan tas ransel sepeda sebelum keberangkatan.

Tepat Pukul 13.00 akhirnya kami tiba di rumah makan di Jalan Raya Cagak Subang dan tak lama berselang hujan lebat pun turun. Sambil menikmati hidangan yang disajikan kami saling bercerita kegiatan bersepeda yang baru saja kami lakukan diselingi dengan canda dan tawa. Selesai sholat Dzuhur kami berfoto bersama-sama sebelum kami kembali ke rumah kami masing-masing.

Yogi Sunardi
Penikmat Sepeda dan Fotografi











Share On:

1 comments:

Anto said...

Artikel yang menarik sekali pak. Mungkin trip report nya bisa di share di http://ngaboseh.com, sehingga pecinta sepeda di Indonesia bisa mengenal jalur sepeda Anda.