(di muat pada Harian Pikiran Rakyat pada 09 Desember 2012, rubrik Bike to Boseh)
KEGIATAN BERSEPEDA DI PERUSAHAAN
KEGIATAN BERSEPEDA DI PERUSAHAAN
Sabtu lalu 27/10/2012 saya mendapat kan undangan
dari Wayang Windu Gowes Club (WWGC) untuk ngaboseh bareng 50 bikers dengan
menempuh rute on road (aspal) dari Sumedang menuju Subang.
WWGC sendiri merupakan kelompok bersepeda yang
didirikan tahun 2005 oleh pelopornya Bapak Paul Taylor, Bapak Budhi Satrio dan
Bapak Dokter Soedarmadji di perusahaan geothermal yang berlokasi di Wayang
Windu Pangalengan.
Pada kurun waktu tersebut bermunculanlah penggiat
sepeda mulai dari karyawan sampai dengan pekerja dari pihak ketiga perusahaan
yang akhirnya bisa mencapai puluhan pesepeda. Adik saya yang juga pegawai di
perusahaan tersebut akhirnya juga tertular virus bersepeda itu yang pada
akhirnya menjangkiti saya juga.
Saat itu kegiatan bersepeda diperusahaan rutin
dilakukan tiga sampai dengan empat kali dalam satu tahun dengan rute mulai dari
on road seperti trip ke Pangandaran, Ranca Buaya, Cidaun, Gunung Halu, Waduk
Cirata, Kawah Drajat Garut, Lintas Gn.Papandayan, Pantai Santolo Garut sampai
dengan off road di seputaran Pangalengan juga Kiara Payung ke Maribaya.
Sebelum dilaksanakannya trip bersepeda ini
biasanya penitia melakukan survey terlebih dahulu apakah treknya gowesable atau
bisa dilalui dengan sepeda juga lokasi kuliner untuk makan siang sampai dengan
penginapan untuk trip yang jauh seperti ke Pangandaran, Ranca Buaya dan
Santolo.
Dikarenakan rute yang ditempuh rata-rata mencapai
puluhan Kilometer dan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) juga
Safety perusahaan maka kegiatan perjalanan bersepeda selalu didukung kendaraan
operasional untuk antisipasi bila ada goweser yang terluka, kelelahan dan
perbekalan sampai dengan tim mekanik bila ada sepeda yang mengalami kerusakan
di tengah perjalanan.
Trip WWGC sabtu lalu di mulai pukul 08.00 dari
pelataran parkir wisata Gunung Kunci kota Sumedang akan menempuh jarak 50Km
menuju kota Subang. Setelah sebelumnya dilakukan briefing dari ketua panitia,
senam pemanasan dan tidak lupa untuk berdoa bersama.
50 pesepeda berangsur mengayuh sepedanya melalui
jalan-jalan pinggiran kota Sumedang, cuaca pagi itu mendung dan udara terasa
sejuk karena Jumat malam kota Bandung sampai kota Sumedang rata terguyur hujan.
Ada yang menarik perhatian saya di mana ada
seorang peserta yang memboncengi anaknya dalam perjalanan itu, semoga menjadi
pengenalan dan menarik bagi anaknya ke dunia bersepeda. Tak lama berselang kami
disuguhi sawah-sawah yang menghijau di kiri kanan kami. Sambil menikmati
keindahan perjalanan kami, tak lupa saya mengabadikannya melalui kamera sebagai
kenangan di kemudian hari.
Pada perbatasan antara kota Sumedang dan kota
Subang kami secara tidak sengaja bertemu iring-iringan kegiatan seni budaya
“Kuda Renggong” yang mana Pak Esuh sang Ketua Panitia trip ini menjelaskan
bahwa kegiatan seni ini dilakukan untuk membawa keliling anak-anak terlebih
dahulu yang mana pada akhirnya anak-anak tersebut akan dikhitan, anak-anak
tersebut menaiki kuda yang kami perhatikan kuda-kuda tersebut seakan menari
dengan melompat-lompat kecil dan berjalan perlahan sambil diiringi musik yang
dilantunkan oleh tim pengiring di belakang kuda-kuda tersebut.
Setelah iring-iringan tersebut berlalu kami
disuguhkan tanjakan-tanjakan yang berliku-liku sebelum terbayarkan dengan jalan
yang menurun dan berliku sehingga kami harus waspada dan tetap berhati-hati.
Sebelum memasuki daerah Kaso Malang Subang jalan
mulai mendaki lagi dan pemandangan di kiri kanan kami saat itu adalah
perkebunan nanas dan perkebunan teh, cuaca tengah hari itu mendung sekali yang
membuat kami bertanya dalam hati apakah jas hujan semalam tidak terlupa saat
kami mempersiapkan tas ransel sepeda sebelum keberangkatan.
Tepat Pukul 13.00 akhirnya kami tiba di rumah
makan di Jalan Raya Cagak Subang dan tak lama berselang hujan lebat pun turun.
Sambil menikmati hidangan yang disajikan kami saling bercerita kegiatan
bersepeda yang baru saja kami lakukan diselingi dengan canda dan tawa. Selesai
sholat Dzuhur kami berfoto bersama-sama sebelum kami kembali ke rumah kami
masing-masing.
Yogi
Sunardi
Penikmat
Sepeda dan Fotografi
1 comments:
Artikel yang menarik sekali pak. Mungkin trip report nya bisa di share di http://ngaboseh.com, sehingga pecinta sepeda di Indonesia bisa mengenal jalur sepeda Anda.
Post a Comment