(di muat pada Harian Pikiran Rakyat pada 17 February 2013, rubrik Bike to Boseh)
Garut, 24 January 2013
Garut, 24 January 2013
Rencana awal dari kegiatan
bersepeda ke Talaga Bodas Garut ini sedianya akan dilakukan pada akhir Desember
2012 tetapi alam berkata lain karena di jalan raya Rancaekek yang merupakan
jalan utama yang mengubungkan Bandung ke Garut dilanda banjir sehingga
mengurungkan niat kami untuk berangkat ke sana.
Kemudian setelah menghubungi Kang
Deny dari KGC Mountain Bike sebagai pemandu trip ini, rencana dirubah ke awal
bulan Januari dan rekan-rekan lain pun menyetujuinya. Segala sesuatu dipersiapkan di Jumat malam
mulai dari sepeda, pompa ban, pompa shock, ban dalam, brake pad, kunci-kunci,
baju ganti, jas hujan, camera dan tak lupa helm, pelindung kaki dan sarung
tangan.
Sehari sebelumnya kami menentukan
di mana untuk titik kumpul beserta jam keberangkatan menuju Garut. Kalau saya
pribadi pada saat tidur di malam hari sebelum hari keberangkatan selalu
terbangun setiap 1 jam atau 2 jam ya mungkin takut kebablasan tidurnya walupun
sudah menyetel alarm.
Malam itu tidak seperti biasanya
karena saya tidur sangat pulas dan terbangun sebelum adzan Subuh berkumandang
karena penerangan di rumah kok terasa gelap dan kok badan ini terasa demam dan
tenggorokan terasa sakit, yang teringat saat itu hanya rencana bersepeda gagal
berangkat saja. Ternyata benar adanya saya merasa terkena radang tenggorokan
karena suara agak parau dan masalah listrik ada pada tiang listrik dimana tidak
ada kontak listrik dari kabelnya yang menuju rumah.
Rasa kecewa itu kembali terasa
karena rekan-rekan sudah berada di titik kumpul sedangkan saya hanya bisa
mengubungi mereka dan mengatakan bahwa saya batal bergabung dengan mereka.
Istri saya hanya berucap untuk mengambil hikmahnya saja.
Setelah memendam rasa dan asa
untuk bisa menikmati keindahan pemandangan alam di Talaga Bodas akhirnya pada
tanggal 24 Januari 2013 saya beserta rekan-rekan dari Volkswagen Club Bandung
Bike berangkat menuju titik kumpul yang telah disepakati dengan rekan-rekan KGC
Mountain Bike di alun-alun Wanaraja pukul 08.00.
Tepat pukul 08.00 saya akhirnya
dapat bersilaturahmi kembali dengan rekan-rekan dari Garut setelah trip
terakhir ke Cisaruni, dapat dilihatdi blog KGC bahwa di Garut banyak terdapat
rute-rute menarik untuk bersepeda.
Sesuai dengan rencana awal untuk
menghemat waktu tempuh kami akan loading menggunakan truk karena dari Wanaraja
menuju Talaga Bodas sepanjang 12Km akan disuguhi dengan tanjakan yang sangat
menantang.
Dalam perjalanan menuju puncak
dikejauhan terlihat Pyramid di desa Sadahurip seakan melambai-lambai ke arah
kami dan menurut informasi dari rekan-rekan KGC bahwa nantinya setelah dari
Talaga Bodas rute single track akan melipir di punggungan Pyramid ini.
Cuaca saat kami tiba di Talaga
Bodas lumayan cerah sehingga kami dapat melakukan foto bersama dan juga dapat
di “sharing” kepada rekan-rekan lain atas keindahan danau ini yang terletak di
ketinggian 1.512 m di atas permukaan laut. Kawasan ini merupakan Taman Wisata
Alam yang biasanya pengunjung melakukan aktifitas wisata, hiking, fotografi, atau
sekedar jalan- jalan.
Begitu tiba di kawasan tersebut,
rekan-rekan dari KGC sudah langsung memesan makanan di warung yang ada untuk
menyediakan nasi liwet beserta lauk pauknya yang nantinya akan kami santap
setelah mengabadikan keindahan Talaga ini sebelum memasuki single track.
Tepat pukul 12.00 setelah makan
siang dan disepakati untuk Sholat Dzuhur di Mesjid desa kami melalui single
track tak jauh dari pintu masuk Talaga Bodas, vegetasi tanaman di single track
ini adalah pakis khas pegunungan.
Selepas Sholat kami disuguhi
kembali single track diantara pohon-pohon pinus sampai dengan beberapa jalur
silet di perkebunan dan juga melalui perbukitan yang pohon-pohonnya kering
tersambar petir sebelum akhirnya sampai di punggung Pyramid.
Pyramid itu letaknya dekat dengan
lembah yang sangat dalam, di mana sejauh mata memandang hanyalah lembah-lembah
dan di sisi paling kanan ada dinding batu sehingga disebut mini niagara. Tak
lupa di sini kami juga mengambil beberapa spot untuk diabadikan.
Tak lama berselang kami memasuki
single track terakhir sebelum memasuki Wanaraja kembali, Track ini masih berupa
turunan dan ada beberapa titik cukup licin karena terkena hujan juga melalui
satu jembatan yang terbuat dari tiga batang bambu sehingga kami harus memanggul
sepeda.
Tepat pukul 15.30 kami tiba
kembali di Wanaraja dengan kenangan berupa cerita dan foto-foto juga video atas
perjalanan bersepeda di hari tersebut.
Sebelum berpisah dengan
rekan-rekan dari KGC, saya dan rekan mengucapkan banyak terima kasih dan tak
lupa berujar untuk tidak bosan untuk memandu kami pada trip berikutnya yang tak
kalah seru dan tentunya dengan keindahan alam lainnya di kota Garut.
YOGISUNARDI.BLOGSPOT.COM
3 comments:
Mantap...cerita dan gambarnya lengkap Pisan brow!
Mudah2an bisa tayang lagi di media
Wah mantap nich treknya, sekali-kali boleh gabung. BBZ. Serang Banten
Post a Comment