follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Tuesday, January 7, 2014

Datar Anjing Pangalengan, Gowes AM Perdana di 2014




Pangalengan, 04 January 2014

Kami sepakat membuka lembaran tahun 2014 untuk bersepeda AM (All Mountain) di seputaran Pangalengan atau Bandung karena seminggu sebelumnya kami telah menutup tahun 2013 dengan gowes on road ke Sanghyang Taraje, Garut.

Keputusan pun dibuat untuk bersepeda di seputaran Gunung Palasari Bandung saja karena salah seorang rekan siap menjadi penunjuk jalan ke lintasan Palasari 9 dan beberapa rekan menginginkan bisa tiba di tempat tinggalnya sore hari saja tidak mau pulang terlalu malam bila harus bersepeda ke luar kota Bandung.

Tak disangka dan tak diduga sehari sebelum kegiatan bersepeda ini, rekan kami yang pada awalnya akan menjadi penunjuk jalan memutuskan untuk mundur tidak bisa bersepeda karena ada pekerjaannya yang tidak bisa ditinggalkan.

Saat itu juga saya pribadi mencari ke salah seorang rekan untuk meminta track GPS record untuk lintasan Palasari 9 untuk kemudian saya kirim melalui Surat Elektronik kepada salah seorang rekan yang memiliki unit GPS sebagai pemandu kami nantinya saat melalui lintasan tersebut esok hari.

Seperti biasa kami sepakat untuk berkumpul di bilangan Buah Batu pukul 06.00 untuk kemudian dimuat ke kendaraan loading langganan yang telah kami pesan sehari sebelumnya.

Saat sarapan bubur sambil menunggu beberapa rekan yang belum hadir, kami terlibat perbincangan dan salah seorang rekan berucap bahwa ia mendengar dari rekannya bahwa lintasan Palasari 9 tepatnya dari Desa Palintang untuk kemudian melalui Alun-Alun Gunung Palasari, Parabonan dan Oray Tapa kurang nyaman dilalui bila musim hujan karena berlumpur dan sangat licin.

Sepontanitas terucap dari salah seorang rekan untuk bersepeda ke Pangalengan saja mengikuti opsi pertama di awal tulisan ini dan rekan-rekan langsung setuju dan saat itu juga saya menghubungi rekan di Sami Kawani Pangalengan untuk menjadi pemandu trek AM di sana.

Beberapa hari sebelumnya saya sempat melalui telpon kepada rekan di Sami Kawani dan mengatakan untuk menunda kegiatan bersepeda AM ke lintasan Datar Anjing Pangalengan karena beberapa rekan khawatir bila harus pulang terlalu malam untuk tiba di Kota Bandung kembali.

Alhamdulillah rekan-rekan Pangalengan siap untuk memandu kami dan bertemu di lapangan sepakbola perkebunan teh Kertamanah dan untuk selanjutnya kami dibawa ke kaki Gunung Wayang. Tak lupa kami telah "memincuk nasi" saat sebelum memasuki Pasar Pangalengan.

Doa kami panjatkan kepada yang Maha Kuasa sebelum perjalanan bersepeda kami mulai, tak lama kemudian kami mulai memasuki single trek dan baru sejauh 500m kami bersepeda lintasan sudah mendaki sama sekali tidak gowesable.

Terjawab sudah mengapa lintasan ini disebut "Datar Anjing" karena 1Km ke puncak hanya dorong dan dorong sepeda yang ada mulai dari perkebunan warga hingga ke ketinggian 2096m dpl kami disambut Halimun yang pekat.

Di bawah naungan Halimun ini kami rehat sejenak dan menikmati santap makan siang kami di padang rumput yang hijau dan terasa sangat empuk saat kami mendudukinya, cuaca saat dingin sekali dan angin bertiup cukup kencang dan terasa hujan rintik-rintik mulai membasahi kami.

Setelah makan siang, kami mulai berkemas dan menggunakan jas hujan dan mengamankan peralatan elektronik kami untuk terhindar dari air hujan. Lintasan mulai menurun dan masih tertutup dengan rumput-rumput hijau yang terlihat indah dipandang mata  tetapi dibalik itu semua terdapat drop off yang cukup dalam yang membawa kami bergantian jatuh termasuk saya sendiri tetapi rumput-rumput itu terasa sangat empuk saat kami mendarat di atasnya.

Lintasan masih menurun dan mulai memasuki perkebunan kembali, dikejauhan terilhat deretan gunung-gunung menyapa kami dan sesekali tertutup awan untuk kemudian awan-awan itu tertiup angin begitu seterusnya.

Curah hujan tidak terlalu deras tetapi mampu membuat lintasan menjadi licin sekali hingga ban-ban sepeda kami beberapa kali drifting, terdengar beberapa petani sempat berujar kepada kami untuk berhati-hati karena di lintasan bawah berupa batu-batu yang cukup terjal dan berupa lintasan air.

Tepat Adzan Ashar berkumandang kami tiba di desa Pacet dan kami manfaatkan untuk istirahat dan Sholat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kota Bandung yang masih berjarak 35Km di depan kami. Kami pun terpuaskan dengan bersepeda AM di lintasan ini yang berjarak hanya 12Km terlihat dari senyuman yang sumringah dari rekan-rekan.


Kami melanjutkan perjalanan on road dan terus bergerombol dari desa Pacet, Ciparay hingga Buah Batu, di persimpangan Buah Batu ini lah kami berpisah menuju rumah masing-masing dan tanpa harus menggunakan lampu sepeda karena saat itu masih sore sesuai dengan harapan kami semua bisa tiba di Bandung kembali sebelum malam hari menjelang.

*.gpx download on:
http://www.everytrail.com/view_trip.php?trip_id=2552155





















































































 




Share On:

1 comments:

-ifik- said...

sambil huhujanan ya mas.. asoy