

Bandung - Madina, 12 - 15 May 2015
Perjalanan panjang kali ini ditemani sang Permaisuri, menuju Tanah Suci untuk melakukan ibadah Umrah selama 9 hari di sana.

Mengenai yang satu ini yaitu kamera, saya pribadi mulai mencari-cari di beberapa sumber di dunia maya mulai dari:
- Spot foto baik di Medina dan Mecca.
- Tempat-tempat yang dilarang untuk difoto
- Hal-hal yang tidak boleh difoto
- dan lainnya

Hal lain yang saya cari di dunia maya adalah tata tertib melaksanakan Ibadah Umrah itu sendiri dan tak lupa untuk memasang aplikasi Umrah dan Doa-nya pada handheld kami untuk memudahkan dan menemani saat perjalanan dari Tanah Air menuju Tanah Suci.
Hari demi hari kami lalui dan rasa tidak sabar untuk hari keberangkatan sering kali menghampiri diri kami dengan harapan dan doa yang sering panjatkan pada sholat kami di Tanah Air agar kami bisa selalu sehat dan dimudahkan saat melakukan ibadah tersebut nantinya.

- Jadwal keberangkatan
- Jadwal ibadah
- Do and Don't selama di sana
- Barang-barang apa saja yang harus dibawa
- Tata cara ibadah Umrah
- dll
Seminggu sebelum keberangkatan, kegiatan olahraga seperti Bersepeda ke Gunung, berenang dan berlari hampir sama sekali tidak saya lakukan hanya sekedar untuk mencegah cedera yang dapat mempengaruhi perjalanan ibadah ini. Ada rekan yang terkena penyakit Campak juga sempat membuat rasa was-was bila harus tertular menjelang keberangkatan.
Tiga hari sebelum keberangkatanpun tiba cek dan ricek koper dan packing menjadi kesibukan tersendiri pada hari ini tetapi satu hal accident terjadi pada Sabtu sore ini, kamera yang sudah disiapkan terjatuh oleh kucing-kucing kesayangan di rumah yang membuat kamera tersebut tidak hidup sama sekali. Setelah dicabut batery-nya akhirnya kamera dapat hidup kembali tetapi ternyata mounting lensa patah, perasaan sedih marah bercampur aduk menjadi satu dan sempat tidak bisa dibuat tidur karenanya.


Esok harinya yaitu hari Minggu 10 May'15, mencoba mencari lensa pengganti tetapi harga-harganya jelas tidak masuk dalam anggaran, begitu juga mencari lensa pinjaman di toko rental tetapi hasilnya nihil. Alhasil cuma membeli adaptor supaya lensa dslr di rumah bisa ditancapkan ke kamera mirrorless ini.
Satu hari menjelang keberangkatan pun tiba, koper-koper kami hari ini harus diantarkan ke kantor bimbingan Haji dan Umrah supaya dapat berangkat terlebih dahulu ke Bandara mendahului kami agar proses check-in bisa lebih cepat.

Alhamdulillah kami tiba di Sukarno Hatta International Airport pukul 10.00 untuk selanjutnya proses diterimanya passport dan boarding pass dan menuju Imigrasi.

Kami kemudian menikmati Brunch atau antara sarapan dengan makan siang di Mutiara Launch dan mendekati pukul 12.00 panggilan Boarding pun tiba tetapi sebelumnya kami menyempatkan diri utk sholat Dzuhur dan meng qoshor sholat Ashar.

Kami kemudian menikmati Brunch atau antara sarapan dengan makan siang di Mutiara Launch dan mendekati pukul 12.00 panggilan Boarding pun tiba tetapi sebelumnya kami menyempatkan diri utk sholat Dzuhur dan meng qoshor sholat Ashar.

Baru saja mengudara selama 1 jam, crew dari Airlines sudah menghidangkan makan siang. Saya menilai makanan yang disajikan terasa enak sekali. Selebihnya hanya bisa berharap agar bisa dapat tidur tetapi kenyataannya cukup sulit untuk memejamkan mata ini, mungkin karena semangatnya untuk segera melakukan Ibadah di tanah suci.




Tidak sampai 40 menit dari Bandara kami tiba di Hotel yang berjarak 300m dari Masjidil Nabawi kota Madinah Al Munawaroh dan pihak penyelenggara sudah menyerahkan kunci kamar pada saat kami di Bis sehingga kami bisa langsung menuju kamar tidur.



SekilasPak Dindin memberikan orientasi dan arahan letak posisi sholat untuk Jemaah Pria dan Wanita karena di sini jemaah pria dan wanita dipisah. Diberikan pula penjelasan letak Raudah (taman surga) dan makam Nabi Muhammad beserta waktu untuk mengunjunginya baik untuk jemaah pria dan wanita.
Sebelum kami bubar menuju penginapan, Pak Dindin menyampaikan bahwa jemaah pria untuk berkumpul pukul 02.00 di lobby untuk Sholat Tahajud dan mengunjungi Raudah.
Sedangkan untuk jemaah wanita untuk tahajud pukul 03.30 karena wanita hanya bisa ke Raudah setiap hari hanya 3x yaitu sesaat setelah Sholat Isya, Sholat Subuh dan Sholat Dhuha.


Sebelum pukul 02.00 saya sudah terbangun dan pamit untuk berangkat duluan kepada istri untuk menuju masjid Nabawi. Menuju lobby hotel belum ada satupun jemaah dan selanjutnya saya keluar hotel, di luar tidak sepi seperti yang saya bayangkan, banyak jemaah yang berangkat dengan tujuan yang sama.



Begitu kaki melangkah masuk dan pandangan mata ini mulai melihat dari ujung kiri hingga kanan juga dari bawah lantai menuju kubah masjid...."Subhanallah"sungguh megah Masjid Nabawi ini pilar-pilarnya indah dan kokoh sekali juga dengan profile lekukan berikut dengan warna khasnya. Di sepanjang salasar menuju shaf paling depan terlihat deretan penampungan air zam zam yang siap di minum oleh siapa saja dan kapan saja.




Saya sendiri Sholat Tahajud, Hajat, Tobat di Raudah ini dan diakhiri dengan berdoa kepada NYA, semoga doa yang kami panjatkan bisa dikabulkan. Amin Insya Allah.


Dari Raudah ini saya seorang diri memutar menuju pintu ke depan lagi dengan harapan dapat berkumpul kembali dengan rekan-rakan lainnya, benar saja meraka sudah berkumpul di halaman depan mesjid. Sambil menunggu waktu Subuh, tak disangka dan tak diduga payung-payung yang berada di halaman mesjid mulai dibuka secara bersamaan (tidak bergiliran). Hal ini menjadi pandangan menarik tersendiri bagi saya pribadi dan dengan segera saya mengambil Handphone saya untuk mengabadikannya.

Tak lama Adzan Subuh pun berkumandang saat kami menikmati Air Zam Zam yang tersaji rapi di dalam Masjid Nabawi yang pada akhirnya membuat kami bergegas mengambil posisi berdekatan sesuai dengan instruksi dari Pembimbing yang nantinya akan memberi Kultum setelah Sholat Subuh terlaksana.




Pada hari pertama ini, Pak Dindin sebagai Pembimbing memberikan gambaran bahwa kami akan berkunjung ke Mesjid Quba, Kebun Kurma, Jabal Uhud, Percetakan Al Quran dan Masjid Qiblatain.
Kemudian kami meluncur ke Kebun Kurma yang letaknya juga hanya beberapa menit saja dari Mesjid Quba ini. Bila hendak membeli kurma atau oleh-oleh seperti Kismis, Coklat belilah di sini karena harga lebih murah bila dibandingkan dengan harga di Kota Mekkah.

Perjalanan dilanjutkan menuju Jabal Uhud dan Ziarah ke makam para Syuhada yang merupakan para sahabat Nabi Muhammad yang gugur saat perang. Peperangan tersebut antara pejuang Islam dengan Kaum Kafir Quraisy pada 15 Syawal 3 Hijriyah atau bulan Maret 625 Masehi yang menyebabkan 70 pejuang mati syahid.

Kami tiba di Hotel untuk selanjutnya menuju Masjidil Nabawi untuk sholat Dzuhur dan kembali ke hotel untuk makan siang dan istirahat sambil menunggu waktu Sholat Ashar tiba. Menurut pembimbing kami akan berkumpul di titik kumpul seperti biasanya untuk melanjutkan tour di sekeliling Masjidil Nabawi yaitu Museum, Masjid Hamamah dan rumah para sahabat Nabi Muhammad.



Para Askar saat ini juga memberi keleluasaan kepada jemaah untuk sekedar berfoto di sekitar makam Nabi Muhammad tetapi untuk berdoa di depan makam tetap tidak diperbolehkan.


Setelah selesai dari sini kami rencananya akan keliling mengelilingi seputar masjid Nabawi untuk mengambil beberapa foto akan keindahan arsitektur khas masjid ini. Tak hanya itu saya juga memperhatikan bahwa pemeliharaan penerangan dan menjaga kebersihan masjid ini terjaga sekali dan para pekerja bekerja 24 jam secara bergantian.
Cukup banyak foto-foto yang saya dapat pagi ini, semoga membantu para pembaca untuk sekedar bernostalgia dengan masjid ini atau sebagai gambaran bagi para jemaah umrah yang akan hendak berangkat beribadah di sini.
Kegiatan kami selanjutnya setelah makan siang adalah beristirahat agar kondisi kesehatan bisa tetap terjaga karena esok hari kami akan berangkat menuju Mekkah untuk melaksanakan puncak ibadah umrah di sana, selain itu kami tetap harus melakukan ibadah sholat wajib di Masjid Nabawi hingga Sholat Tahajud di Raudah dan Sholat Jumat.
Sesaat setelah Sholat Ashar, saya berdua istri setelah berkeliling mencari oleh-oleh menyempatkan untuk beli air mineral sebelum kembali ke hotel dan tak lupa mencoba Ice Cream yang dijajakan rapih di freezer supermarket yang terletak di samping hotel.


Hari Jumat pagi pun tiba, sesuai dengan jadwal bahwa koper kami harus sudah berada di depan kamar kami pukul 10.00 yang nantinya akan memudahkan pihak penyelenggara mengumpulkan dan memasukan ke dalam bagasi Bis yang akan membawa kami kurang lebih 5-6 jam menuju kota Mekkah.
Maka acara kami setelah sarapan pagi adalah mempersiapkan koper perjalanan kami dan memastikan tidak ada satupun barang yang tercecer di dalam kamar hotel, setelah selesai kami hanya menggunakan sisa waktu sebelum waktu Sholat Jumat adalah dengan beristirahat untuk mempersiapkan perjalanan jauh menuju Kota Mekkah.

Waktu sholat Jumat pun tiba, di jalan raya terlihat para jammah berbondong-bondong dari segala penjuru kota menuju Masjid Nabawi. Isi khotbah berbahasa Arab dan menurut pembimbing kami berisi mengenai bahwa "Menolong kaum yang ter Zholimi adalah sudah biasa tetapi kali ini Khotib mengajak kaum untuk Menolong Para Penguasa dengan cara mengingatkan agar supaya tidak menjadi Zholim".
Sejarah dan Details mengenai Masjid Nabawi ada pada Blogroll: "Masjid Nabawi nan indah", terima kasih Pak Haji untuk sharing-nya.
https://hajiakbar.wordpress.com/melihat-dari-dekat-masjid-nabawi-nan-anggun/#postcomment
(Bersambung ke Bagian 2. Mekkah)
0 comments:
Post a Comment