follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Thursday, August 20, 2015

Bromo Hari ke 1 & 2, Perjalanan Menuju Negeri di Atas Awan









Pasuruan, 15 dan 16 Agustus 2015

Setelah sekian lama memendam rasa dan hasrat untuk bersepeda ke sini karena terlalu sering melihat foto-foto dan cerita dari rekan-rekan yang sudah pernah, akhirnya pada hari ini Alhamdulillah dan bersyukur saya diberi kesempatan untuk menjalaninya.

Berawal dari obrolan saat berkunjung ke toko sepeda Kang Dicky di bilangan simpang lima Bandung, menurutnya Toko Sepeda besar akan mengadakan trip sepeda ke Bromo pada tanggal 15 s/d 17 Agustus 2015 dengan tarif sekian dan seorang teman lainnya Om Putra menyampaikan bahwa komunitas bersepeda Deddy Bike akan ke sana juga.



Saya akhirnya mendapat kabar dari Kang Dicky bahwa bila merk sepeda berbeda dari merk-merk yang dijual oleh toko tersebut ada biaya tambahan lebih mahal 500 ribu. Diputuskan untuk menghubungi MJ (Mang Jaep) yang terkenal itu untuk menanyakan prihal trip ke Bromo dan yang saya dapat adalah bikers dari Bandung tidak akan berangkat. Saya dirujuk yang bersangkutan untuk menghubungi Kang Irman yang tak lain adalah teman lama bersepeda saya dari Jakarta.


Didapat informasi dari Kang Irman bahwa biayanya all in termasuk jemput dari dan ke Bandara, makan, loading sepeda, penginapan adalah sekian yang kemudian saya minta bantuan teman yang merupakan pemilik agen perjalanan untuk mencarikan tiket pesawat pulang pergi. Konfirmasi harga tiket diperoleh pada akhir Juli lalu dan total damage cost yang saya keluarkan masih di bawah 3 Juta Rupiah.

Dari awal bulan Agustus hingga hari keberangkatan sudah ramai bersahutan perbincangan kita semua di Group WA Joyride to Bromo baik untuk persiapan, cari tas sepeda hingga konfirmasi pembayaran juga itenary selama kami semua.

Saya sendiri baru menggunakan tas sepeda soft case yang sudah saya beli dari tahun 2008 tetapi belum pernah digunakan, dengan pengetahuan seadanya saya memereteli stang dan ban saja untuk dimasukan ke dalam tas dan diganjal dus diantara frame dan wheel set-nya. Dari group WA didapat informasi bahwa 2 ban harus dikempiskan bila akan masuk bagasi pesawat.

Hari yang dinanti pun tiba, saya hanya seorang diri dari Bandung untuk kemudian nantinya akan berkumpul dengan 18 rekan lainnya di Bandara Juanda Surabaya. Pukul 04.00 saya sudah check in di Bandara Husein Sastranegara Bandung dan masih jauh di bawah 20kg dari jatah yang didapat untuk bagasi.

Berhubung hanya sendiri agak repot juga menaruh tas kabin saat akan hendak Sholat Subuh. Cuaca cukup cerah karena pesawat take off 6.15 sehingga saya dapat memandangi gunung-gunung satu persatu sepanjang Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai pengganti teman mengobrol dalam perjalanan dan sesekali saya foto gunung-gunung tersebut mulai dari Gunung Gede Pangerango, Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan yang terlihat di kejauhan dan tepat seminggu sebelumnya saya bersepeda di Gunung Papandayan ini.

Gunung Galunggung, Gunung Selamet, Gunung Sindoro pun tak luput dari pandangan saya yang sebelumnya request ke petugas check in minta di sisi jendela.

Alhamdulillah 07.30 tiba di Juanda Airport, tas sepeda keluar yang pertama di line bagasi claim dan langsung merapat dengan teman-teman Jakarta di Cafe dekat dengan Hotel Ibis, di sini saya sempatkan untuk berkenalan dengan mereka.

Singkat cerita kami menaiki minibus ELF dan sepeda dengan pick up menuju Nongko Jajar Kab. Pasuruan melalui tol dari Juanda melalui Porong hingga Kabupaten Pasuruan. Tiba di sana sepeda di set ulang dan makan siang sebelum nantinya akan menempuh 20Km AM di Tutur Welang 5.

Hari pertama ini pukul 14.00 kami siap menaklukkan TW5 yang meliak liuk di antara pepohonan dan perlu ekstra hati-hati bila speed tinggi karena cukup banyak drop-drop dan berm di lintasannya. Tidak sampai dua jam kami sudah finish untuk kemudian akan bermalam mingguan di perjalanan dari Nangko Jajar menuju Cemoro Lawang Bromo melalui Kota Probolinggo dan Sukapura.

Perjalanan 3.5 jam akhirnya tiba di Homestay di Cemoro Lawang dengan terasa sesak di dada karena penginapan dan makan malam tidak sesuai dengan Brosur dari Penyelenggara. Akhirnya susu jahe asli dan nasi goreng khas Cemoro Lawang yang hanya dapat menghibur kami diselingi dengan candaan dalam obrolan menutup malam hari pertama di Bromo ini.

Hari kedua dan air terasa sangat dingin sangat mengambil air wudhu untuk Sholat Malam sambil menanti waktu Sholat Subuh tiba. Lagi lagi Susu Jahe panas dan Mie Goreng juga Tahu isi bihun menjadi menu utama saat membuka hari Minggu tanggal 16 Agustus 2015.

Hingga pukul 10.00 kendaraan Toyota Hardtop kami baru bisa bergerak untuk menuju Pananjakan di ketinggian 2700m dpl tempat start trek 5 Cm. Sejak pukul 03.00 kendaraan wisatawan berderu-deru menuju tempat terbitnya matahari dan macet tersebut terjadi di pertigaan menuju pintu masuk lautan pasir Gunung Bromo.

Tiba di Pananjakan kami masih harus menunggu mobil pick up yang membawa sepeda yang slip bannya di Padang Pasir Bromo

Pukul 12.00 kami mulai start memasuki single trek 5cm, cukup berdebu dan dilema karena agak nanjak bila harus penutup hidung agak menghambat pernafasan, saya pribadi cukup pakai Google saja.

Ekstra hati-hati bila bersepeda di 5 cm ini karena banyak jurang jurang dalam di kiri kanan single trek-nya dan cukup jauh menuju pedesaan dan 20 Km menuju Sukapura.

Saya sendiri banyak berhenti di single trek ini untuk mengabadikan view yang indah sekali dan terlihat awan di bawah sana berjalan terbawa angin terlihat bagaikan kapas putih yang bergulung-gulung berpayungkan langit yang mengharu biru. Subhanallah.

Bila mengutip Al Qur'an surat An Naml 88: "Kamu lihat Gunung-Gunung itu kamu sangka dia tetap di tempatnya padahal ia berjalan sebagai jalannya awan"


Keep Pedaling and be safe...Cheers.























































































































































Share On:

0 comments: