follow me #yogisunardi

Instagram

Twitter:

Pages

Thursday, August 4, 2016

Semalam di Vienna, Austria. Hari ke 4














Vienna, 05 April 2016

Sesuai judul di atas, target perjalanan berkeliling benua biru ini sesuai Itinerary kami adalah setiap sore hari berpindah dari kota satu menuju kota lainnya untuk tercapai 16 Kota dalam dua minggu. Sejujurnya jadwal kami padat sekali dan tidak boleh meleset satupun karena tiket kereta dan hotel rata-rata sudah terbayar sehingga tidak mungkin untuk membatalkan setiap perpindahan kota ke kota tersebut.

Perlu ekstra waktu saat di Indonesia untuk membuat daftar perjalanan tersebut, kegiatan dari mulai Googling, fokus pada Google Maps, sampai install aplikasi pada handheld sekedar mengetahui jadwal perjalanan transportasi kereta di Eropa. Dengan menggunakan kereta api kami yakin target pencapaian kota-kota tersebut bisa sesuai jadwal karena moda tersebut tepat waktu dan akan tiba selalu di pusat kota (central station).
Saya sendirilah yang membuat jadwal tersebut dengan sedikit bocoran informasi dari Kaka untuk gambaran DB atau Kereta Api di negara Jerman. Itu semua kami sedetail mungkin berikut dengan time line-nya karena kami melakukan perjalanan tersebut berempat saja tanpa travel agent. Toh jerih payah pembuatan Itinerary tersebut akan diserahkan ke Embassy sebagai lampiran pengajuan Visa kami dan mereka bisa lebih mudah dalam cross check antara Airline Ticket, Tiket kereta, nama dan alamat penginapan sampai dengan moda transportasi yang digunakan selama keliling di kota kami tersebut.

Singkat cerita dari Prague kami menggunakan kereta RJ 79 pukul 14.50 dan akan tiba di Vienna pukul 18.50, 4 jam juga ya waktu yang harus ditempuh melalui Kota Bruno yang saya familiar dari Sirkuitnya di MotoGP.

Tiba di Vienna kami salah ambil rute U-Bahn sehingga berhenti malah di sebrang hotel yang terpisahkan oleh Sungai besar yang membuat kami harus melalui jalan memutar mencari jembatan penyebrangan sambil mendorong-dorong koper kami.

Selesai check in hotel dan rehat sejanak, kami keluar dan berkeliling seputaran hotel saja untuk makan malam. Tak di sangka di seputaran sini sudah mulai sepi atau memang wilayahnya yang sepi ya dan benar saja rumah makan Turki pun sudah habis menu makanan yang dijualnya. Akhirnya diputuskan ke Pizza Resto yang semua pekerja asli dan kental bicara Italy-nya. Menu yang dipilihpun adalah vegetarian pizza tidak berdaging, main aman saja hehe.

Keesokan paginya kami membeli voucher city tour di Front Office hotel, tak lupa menitipkan koper-koper di ruang khusus penitipan hotel. Selanjutnya kami ke rumah makan Turki yang semalam tidak terlaksana. Ternyata masakan mereka sedap sekali di setiap menu berbeda yang kami pesan, tak lupa meneguk minuman Apple dalam kemasan botol plastik, kalo di sini yang seperti teh dalam kemasan botol plastik itu.

Dari atas bis city tour terlihat cukup banyak berseliweran trem-trem di kota Vienna dan banyaknya pesepeda berikut dengan jalur sepeda yang tertata dengan baik yang membuat saya kembali berkeinginan untuk mengayuh sepeda di sini.

Kami berhenti di halte khusus di depan Gedung Vienna Opera dan sempat diajak berbincang oleh petugas Opera dengan sedikit merayu untuk menonton pada malam hari, dengan halus saya tolak dan memang jadwal kami sore hari nanti sudah harus berangkat menuju Salzburg, kota lain dan masih di Austria.

Cheers.


































































Share On:

0 comments: